Bisnis harus mampu beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan di era digital saat ini. Itulah sebabnya mengapa banyak bisnis yang merancang ulang aplikasi mereka. Pendekatan ini melibatkan perubahan struktural pada aplikasi, termasuk arsitektur yang mendasarinya, untuk meningkatkan skalabilitas, fleksibilitas, dan kinerjanya. Pendekatan ini mungkin melibatkan pemecahan aplikasi monolitik menjadi arsitektur microservice atau mengadopsi arsitektur modular.
Banyak perusahaan teknologi besar di Indonesia yang telah mengadopsi arsitektur microservice, termasuk Tokopedia, Gojek, dan Traveloka. Perusahaan-perusahaan ini telah menemukan bahwa arsitektur microservice membantu mereka untuk menghadirkan fitur-fitur baru dengan lebih cepat, meningkatkan skala aplikasi dengan lebih mudah, dan meningkatkan keamanan sistem mereka.
Apa Itu Arsitektur Microservice?
Arsitektur microservices adalah pola desain perangkat lunak yang menyusun aplikasi terbagi menjadi unit pecahan yang lebih kecil dan spesifik. Setiap layanan berdiri dengan database sendiri dan menjalankan satu fungsi. Microservice terhubung dengan unit lainnya menggunakan mekanisme API.
Manfaat Menggunakan Arsitektur Microservice
- Lebih Fleksibel dan Terukur
Karena microservices tidak bergantung satu sama lain, microservices dapat ditingkatkan atau diturunkan secara independen. Hal ini memudahkan untuk menambahkan fitur atau fungsionalitas baru tanpa mempengaruhi aplikasi lainnya. - Lebih Mudah Dipelihara
Setiap microservices bertanggung jawab atas tugas tertentu, maka dari itu lebih mudah untuk memahami dan memecahkan masalah jika ada masalah. - Lebih Aman
Arsitektur microservices terisolasi dari yang lain, sehingga kegagalan pada satu layanan tidak akan mempengaruhi layanan lainnya. Hal ini membuat arsitektur microservices lebih tahan terhadap serangan. - Lebih Mudah Diuji
Setiap microservices dapat diuji secara independen, sehingga lebih mudah untuk memastikan kualitas aplikasi. - Lebih Tahan Terhadap Masa Depan
Arsitektur microservices lebih mudah beradaptasi dengan perubahan daripada arsitektur monolitik. Hal ini menjadikannya pilihan yang baik untuk bisnis yang ingin dapat dengan cepat merespons perubahan kondisi pasar.
Kapan Menggunakan Arsitektur Microservice?
Arsitektur terbaik untuk aplikasimu akan bergantung pada skala kebutuhanmu. Jika kamu memiliki aplikasi yang kompleks yang perlu ditingkatkan atau diperbarui secara berkala, maka arsitektur microservice dapat menjadi pilihan yang terbaik.
Jika kamu tidak yakin arsitektur mana yang tepat untuk aplikasimu, kamu harus berkonsultasi dengan arsitek atau insinyur perangkat lunak.
Merancang ulang aplikasi bisnismu bisa menjadi proses yang rumit dan menantang, namun ini bisa menjadi investasi yang berharga bagi bisnis yang harus mampu beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan. Apabila saat ini kamu sedang mempertimbangkan untuk mendesain ulang aplikasimu, pastikan untuk mempertimbangkan manfaat dan tantangannya dengan cermat.
Kalau kamu sedang mencari software house yang dapat membantumu merancang ulang aplikasi milikmu, Cranium Indonesia siap untuk membantumu. Kami memiliki tim berpengalaman yang dapat membantu kamu merancang dan mengimplementasikan arsitektur microservice yang memenuhi kebutuhan spesifikmu.
Leave a Reply