Saat ini modernisasi aplikasi sedang menjadi topik yang ramai dibicarakan. Apakah kamu masih menggunakan aplikasi yang sama sejak 10 tahun lalu? Aplikasi tersebut bisa menjadi lambat, tidak efisien, dan rentan terhadap ancaman keamanan. Di situlah modernisasi aplikasi berperan.
Sebagai pebisnis, inovasi adalah hal yang perlu kita lakukan untuk memperbarui proses bisnis sehingga dapat mengurangi biaya pemiliharaan dan membuat data lebih mudah diakses. Hal ini dapat dilakukan melalui berbagai pendekatan, termasuk replatforming, rearchitecting, reengineering, dan replacement.
1. Replatforming
Replatforming adalah proses memindahkan aplikasi lama milikmu ke platform baru. Ini bisa menjadi pilihan yang baik jika platform milikmu saat ini tidak lagi kompatibel, atau jika kamu perlu meningkatkan performa dan kemampuan penggunaan aplikasi.
Sebagai contoh, kamu dapat memindahkan aplikasi lama milikmu dari lokal ke cloud seperti Google atau AWS. Ini akan memberikanmu akses ke teknologi berbasis cloud terbaru, dan juga akan membuat aplikasimu lebih fleksibel dan efisien.
2. Rearchitecting
Rearchitecting adalah proses mengubah rancangan arsitektur aplikasi lamamu. Hal ini dapat dilakukan untuk meningkatkan kinerja, skalabilitas, atau keamanan aplikasi milikmu.
Misalnya, jika saat ini kamu masih menggunakan aplikasi monolithic, kamu bisa merubahnya menjadi arsitektur berbasis microservices. Dengan memecah masing-masing bagian, aplikasi milikmu bisa terhindar dari penularan masalah bercabang kesemua sistem.
3. Reengineering
Reengineering adalah proses mendesain ulang aplikasi lama milikmu sepenuhnya. Pendekatan ini menawarkan kesempatan untuk mengatasi kekurangan dari aplikasi lama dan menggabungkan fitur dan fungsi baru.
Sebagai contoh, kamu dapat merancang ulang aplikasi lama menggunakan bahasa pemrograman yang lebih modern. Hal ini akan membuat aplikasi menjadi lebih mudah dipelihara dan siap menghadapi perubahan masa depan.
4. Replacement
Dalam beberapa kasus, mungkin lebih efisien untuk mengganti aplikasi lama dengan perangkat lunak siap pakai. Ini bisa menjadi pendekatan yang mahal untuk modernisasi aplikasi, tapi bisa menjadi yang paling efisien.
Misalnya, jika saat ini kamu masih menggunakan aplikasi lama milik sendiri, mungkin kamu akan mengeluarkan biaya yang tinggi untuk memperbarui dan menambahkan fitur baru. Sebagai alternatif, kamu bisa mempertimbangkan solusi berbasis SaaS (Software as a Service) yang memiliki kemampuan serupa. Dengan menggunakan solusi SaaS, kamu bisa menghemat biaya pengembangan dan pemeliharaan aplikasi serta memanfaatkan fitur dan pembaruan terbaru yang disediakan oleh penyedia layanan solusi digital pilihanmu.
Modernisasi aplikasi bisa menjadi proses yang kompleks, namun dapat menjadi investasi yang berharga. Dengan memodernisasi aplikasi lama, perusahaan dapat meningkatkan kinerja, skalabilitas, keamanan, dan fleksibilitasnya. Ini dapat membantu menghemat biaya, meningkatkan produktivitas, dan tetap bersaing di pasar.
OCBC NISP mempercayakan Cranium untuk melakukan perombakan ulang website Premiere Banking mereka dengan merombak software architect dan pembaruan bahasa pemograman.
Dengan layanan dan tim yang berpengalaman, Cranium Indonesia dapat menjadi mitra yang dapat diandalkan jika kamu sedang mempertimbangkan modernisasi aplikasi untuk mengembangkan bisnismu. Jangan ragu untuk menghubungi kami dan mulailah langkah transformasi bisnismu sekarang juga!
Masa Depan Bisnismu Bergantung Pada Modernisasi Aplikasi
by
Tags:
Application modernization, Application replacement, Business innovation, Business transformation., Cloud migration, Cost Reduction, Cranium Indonesia, Data accessibility, Microservices architecture, OCBC NISP, Premiere Banking, Rearchitecting, Reengineering, Replatforming, Security enhancement, Software as a Service (SaaS)
Leave a Reply